[BANDUNG] Debu yang dihasilkan dari letusan Gunung Merapi, Jawa Tengah terbang dan jatuh hingga ke Kota Bandung, Cimahi, dan Pangalengan. Abu itu jelas terlihat di jok-jok motor dan mobil yang diparkir di tempat terbuka.
Camat Pangalengan Kabupaten Bandung Haris Taufik mengatakan hujan debu tersebut sudah terpantau di daerah Pangalengan sejak Kamis (4/11) siang lalu. Menurut dia, banyak warganya yang melaporkan soal temuan debu yang menutupi beberapa benda miliknya seperti kap mobil dan jok motornya. “Tapi tipis saja,” terangnya.
Debu itu terpapar hingga ke beberapa desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut seperti Desa Banjarsari, Margasuka, Wanasuka, Margamukti, dan Desa Sukamanah.
Menanggapi hembusan debu itu., Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Luchyati meminta masyarakat agar melindungi saluran pernafasannya dengan mengenakan masker. Apabila tidak ada masker untuk menutupi hidung dan mulut, masyarakat bisa menggunakan kain yang dilipat dan dibasahi agar lembab. “Dilipatnya jangan hanya satu kali tapi beberapa kali.”
Masyarakat juga diminta menjaga matanya dari debu. Jika terasa pedih, segera bersihkan dengan air mengalir. “Tapi jangan dikucek-kucek,” kata Alma.
Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, M. Hendrasto mengatakan pihaknya sudah mengecek seluruh gunung yang ada di antara Gunung Merapi hingga ke Bandung. Berdasarkan laporan dari seluruh pos pengamatan tersebut, tidak ada gunung api lain yang mengeluarkan material berupa debu vulkanik. “Hanya Merapi saja yang mengeluarkan material itu. Selain itu, materialnya cukup tinggi sampai empat kilometer, belum ditambah tinggi gunungnya sekitar tiga kilometer,” papar dia.
Terkait dengan hembusannya yang mencapai ke wilayah barat seperti Kota Bandung dan sekitarnya, peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Deni Septiadi mengungkapkan material debu tersebut besar kemungkinan terbawa oleh angin yang menuju ke barat.
Camat Pangalengan Kabupaten Bandung Haris Taufik mengatakan hujan debu tersebut sudah terpantau di daerah Pangalengan sejak Kamis (4/11) siang lalu. Menurut dia, banyak warganya yang melaporkan soal temuan debu yang menutupi beberapa benda miliknya seperti kap mobil dan jok motornya. “Tapi tipis saja,” terangnya.
Debu itu terpapar hingga ke beberapa desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut seperti Desa Banjarsari, Margasuka, Wanasuka, Margamukti, dan Desa Sukamanah.
Menanggapi hembusan debu itu., Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Luchyati meminta masyarakat agar melindungi saluran pernafasannya dengan mengenakan masker. Apabila tidak ada masker untuk menutupi hidung dan mulut, masyarakat bisa menggunakan kain yang dilipat dan dibasahi agar lembab. “Dilipatnya jangan hanya satu kali tapi beberapa kali.”
Masyarakat juga diminta menjaga matanya dari debu. Jika terasa pedih, segera bersihkan dengan air mengalir. “Tapi jangan dikucek-kucek,” kata Alma.
Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, M. Hendrasto mengatakan pihaknya sudah mengecek seluruh gunung yang ada di antara Gunung Merapi hingga ke Bandung. Berdasarkan laporan dari seluruh pos pengamatan tersebut, tidak ada gunung api lain yang mengeluarkan material berupa debu vulkanik. “Hanya Merapi saja yang mengeluarkan material itu. Selain itu, materialnya cukup tinggi sampai empat kilometer, belum ditambah tinggi gunungnya sekitar tiga kilometer,” papar dia.
Terkait dengan hembusannya yang mencapai ke wilayah barat seperti Kota Bandung dan sekitarnya, peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Deni Septiadi mengungkapkan material debu tersebut besar kemungkinan terbawa oleh angin yang menuju ke barat.
sumber : http://www.suarapembaruan.com/home/abu-merapi-sampai-bandung/879
0 komentar:
Posting Komentar